Arema ISL Hanya Pertahankan 11 Pemain ?

Kompetisi Indonesian Super League (ISL) telah berakhir. Arema Indonesia sudah menyudahi laga terakhirnya saat melawat ke markas Persela Lamongan dan Singo Edan mengakhirinya dengan finish di peringkat 12 di klasemen akhir kompetisi ISL musim 2011-2012.  
Untuk musim depan dikabarkan hanya ada 11 pemain yang akan dipertahankan. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)
Evaluasi pun terus dilakukan dan sampai sekarang masih dalam proses. Manajemen Arema berencana segera mengumumkan siapa saja pemain layak tetap berbaju Arema dan juga pemain yang terpaksa dilepas. Semua pemainpun harap-harap cemas terkait kelanjutan nasibnya bersama Arema.
Namun dari hasil penulusuran untuk masalah pencoretan pemain masih ada beda pendapat antara pelatih kepala Suharno, direktur utama Rudi Widodo, dan asisten pelatih Joko “Gethuk” Susilo. Perdebatan itu cukup sengit sehingga tak juga menghasilkan keputusan final.
“Pemain lokal utamanya yang bertahan masih jadi perdebatan,” beber sumber diinternal Arema.
Sumber yang meminta namanya di rahasiakan itu menjelaskan, ketiganya memiliki pendapat yang berbeda terkait jumlah pemain lokal yang pantas bertahan. Menurutnya, Direktur Utama Arema, Ruddy Widodo ingin mempertahankan sembilan pilar lokal Singo Edan pada musim depan.
Sementara Pelatih Arema, Suharno memilih untuk mempertahankan sebelas pemainnya. Lebih ekstrim lagi, Asisten Pelatih, Joko ‘Getuk’ Susilo menilai hanya enam pemain yang pantas tetap memperkuat Arema.
Dengan patokan itu, paling banyak jumlah pemain Arema musim lalu yang tetap bertahan hanya sebelas orang. Padahal, di tim Singo Edan saat ini terdapat 20 pemain lokal.
“Nama-namanya mereka yang tidak tahu, siapa saja pemainnya,” ujar sumber yang meminta namanya tidak dikorankan.
Jika melihat kiprah Arema pada musim ini diprediksi yang aman dari pencoretan antara lain Kurnia Meiga Hermansyah (kiper), Munhar, Johan Al Farizie, Khusnul Yuli (bek), Dendi Santoso, Feri Aman Saragih, Hendro Siswanto (gelandang), dan Sunarto (striker). Bisa juga ditambah kiper muda Yoewanto Setya Beni, Catur Pamungkas dan Firmansyah Aprilianto.
Namun saat diminta konfirmasi media officer Arema ISL, Sudarmaji menutup rapat hasil sementara evaluasi tim. Ia beralsan, evaluasi tim membutuhkan waktu supaya hasil yang didapat bisa maksimal.
“Ada banyak faktor yang dievaluasi, bukan cuma faktor teknis di lapangan. Direksi harus bijaksana mendengarkan berbagai masukan dari banyak pihak. Itu untuk yang terbaik bagi Arema,” pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...