Sumenep - Sebanyak 22 anggota Polres Sumenep diberangkatkan ke Pulau Gowa gowa, Kecamatan Raas, untuk membantu proses evakuasi 58 imigran gelap asal Irak dan Iran yang terdampar di pulau tersebut.
Kabag Operasional Polres Sumenep, Komisaris Polisi Edy Purwanto, Jumat (28/07/12) menjelaskan, 22 anggota Polres berangkat naik perahu dari pelabuhan Dungkek menuju Raas. "Mereka akan bergabung dengan tim evakuasi lain, yakni dari Polsek dan Koramil Raas, serta Camat setempat," katanya.
Edy mengungkapkan, proses evakuasi para imigran gelap tersebut terkendala cuaca buruk, yakni ombak besar dan angin kencang. "Kendalanya hanya cuaca buruk. Saat ini di perairan raas memang ombaknya cukup tinggi. Ini yang menyulitkan proses evakuasi," ujarnya.
Namun Edy berharap agar proses evakuasi terhadap para imigran tersebut bisa dilakukan hari ini juga. Tetapi pihaknya belum bisa memastikan, jam berapa proses evakuasi itu akan dilakukan. "Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut, karena ini persoalan cuaca. Mudah-mudahan saja nanti malam proses evakuasi bisa segera dilakukan," ungkapnya.
Edy juga belum bisa memastikan, apakah para imigran gelap dan ABK kapal pengangkut imigran tersebut akan dievakuasi langsung ke Surabaya atau melalui Pelabuhan Kalianget. "Kami menunggu kabar terkait kondisi cuaca laut di Gowa gowa. Yang jelas, 58 imigran tersebut dalam kondisi sehat, termasuk 3 ABK yang merupakan warga NTT, masih berada di rumah perangkat Desa Gowa-gowa," terangnya.
Sebelumnya, sebanyak 58 imigran terdampar di Pulau Gowa gowa setelah kapal kayu yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin. Dari 58 imigran tersebut, 40 diantaranya laki-laki, 13 perempuan, dan 5 anak. Mereka berkebangsaan Irak dan Iran. Kapal kayu yang mereka tumpangi saat ini kandas di perairan Raas, sekitar 1 km dari daratan Gowa gowa. Kapal tersebut diawaki seorang nahkoda dan tiga ABK. Sayangnya nahkoda kapal kabur dan sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.
Edy mengungkapkan, proses evakuasi para imigran gelap tersebut terkendala cuaca buruk, yakni ombak besar dan angin kencang. "Kendalanya hanya cuaca buruk. Saat ini di perairan raas memang ombaknya cukup tinggi. Ini yang menyulitkan proses evakuasi," ujarnya.
Namun Edy berharap agar proses evakuasi terhadap para imigran tersebut bisa dilakukan hari ini juga. Tetapi pihaknya belum bisa memastikan, jam berapa proses evakuasi itu akan dilakukan. "Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut, karena ini persoalan cuaca. Mudah-mudahan saja nanti malam proses evakuasi bisa segera dilakukan," ungkapnya.
Edy juga belum bisa memastikan, apakah para imigran gelap dan ABK kapal pengangkut imigran tersebut akan dievakuasi langsung ke Surabaya atau melalui Pelabuhan Kalianget. "Kami menunggu kabar terkait kondisi cuaca laut di Gowa gowa. Yang jelas, 58 imigran tersebut dalam kondisi sehat, termasuk 3 ABK yang merupakan warga NTT, masih berada di rumah perangkat Desa Gowa-gowa," terangnya.
Sebelumnya, sebanyak 58 imigran terdampar di Pulau Gowa gowa setelah kapal kayu yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin. Dari 58 imigran tersebut, 40 diantaranya laki-laki, 13 perempuan, dan 5 anak. Mereka berkebangsaan Irak dan Iran. Kapal kayu yang mereka tumpangi saat ini kandas di perairan Raas, sekitar 1 km dari daratan Gowa gowa. Kapal tersebut diawaki seorang nahkoda dan tiga ABK. Sayangnya nahkoda kapal kabur dan sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.
0 komentar:
Posting Komentar